Golkar dan Demokrat Ketat di Riau
Penghitungan Kesbang Riau
Riau Mandiri Online-PEKANBARU-Partai Golkar dan Partai Demokrat bersaing ketat dalam perolehan suara sementara di Riau. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan Badan Kesbangpol Provinsi Riau hingga pukul 21.00 WIB, Jumat (10/3), Golkar berada di urutan pertama dengan perolehan 17,111 suara atau 23.71% untuk DPRD Provinsi dan 16.909 (23.99%) pada DPR-RI. Sedangkan Demokrat menempati urutan kedua, yakni 13,772 suara (19.09%) untuk DPRD Provinsi dan 12,514 suara (17.75%) di DPR-RI. Jumlah suara yang masuk berdasarkan penghitungan Kesbangpol Riau itu memang masih sangat minim sekali. Dari total 3,365,980 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), baru 72.158 suara untuk DPRD Provinsi dan sebanyak 70,492 suara untuk DPR-RI yang terdata.
Dari jumlah 70 ribuan suara itu, posisi ketiga sementara ditempati Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6,749 (9.35%) untuk DPRD Provinsi. Disusul di tempat keempat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 6,295 suara (8.72%) dan PDI Perjuangan di posisi kelima DPRD Provinsi dengan total suara 4.095 pemilih atau sekitar 5.68 persen. Selanjutnya urutan 5-10 ditempati PPP (5.17%), PBR (3.22%), Gerindra (3,13%), Hanura (2,50%) dan Partai Kebangkitan Bangsa dengan perolehan 1,95 persen atau 1.407 suara. Sementara itu untuk Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD-RI), dari 82.507 suara yang sudah masuk, posisi teratas ditempati caleg DPD Abdul Gaffar Usman dengan perolehan 7,364 suara atau sebesar 8,93%. Urutan kedua ditempati Intsiawati Ayus dengan 7.364 dukungan (8,20%) dan peringkat ketiga ditempati Muhammad Gazali dengan 4.819 suara (5,84%). Posisi 4-10 besar masing-masing Khairuddin (5,62%), Haris Jumadi (5,37%), Dinawati (3,97%), Arbi (3,16%), Viator Butar Butar (3,11%), Wide Wirawaty (3,04%) dan Syaifuddin (2,82%). Di urutan 11-15 besar adalah Agustian Rasmanto (2,44%), Dicky Rinaldy (2,38%), Amer Hamzah (2,31%), Syamsul Hidayah Kahar (2,22%) dan Marbaga Tampubolon (2,21%).
8 Kabupaten
Peringkat maupun perolehan suara yang ditempati ke-10 parpol maupun 14 calon anggota DPD-RI itu memang baru sebatas indikator belaka, karena penghitungan secara manual di tingkat PPK (Kecamatan) menurut rencana baru akan dilakukan, Sabtu (11/4) ini. Di sisi lain, di Riau sendiri tak ada satupun lembaga survei yang melakukan penghitungan cepat (quick count) seperti halnya di pusat, yang bisa dijadikan tolok ukur untuk melihat kecenderungan kemana arah suara pemilih di Riau pada Pemilu 9 April silam. Hal ini memang berbeda ketika berlangsungnya Pilkada Gubernur pertengahan tahun silam, yang dalam waktu relatif singkat sudah bisa diketahui prediksi kuat kecenderungan pergerakan suara yang diberikan para pemilih. Anggota Tim Dukungan Pelaksanaan Pemilu Badan Kesbang Provinsi Riau Andika M Noor kepada Riau Mandiri kemarin mengungkapkan, jumlah yang dihitung itu baru berdasarkan suara yang dikirim sebanyak 8 kabupaten kota saja di antaranya Pekanbaru, Rohil Dumai, Bengkalis, Pelalawan, Kampar, Inhu dan Kuansing. Sedangkan tiga kabupaten lainnya yaitu Rohul, Inhil dan Siak masih belum masuk. "Belum masuknya data dari tiga kabupaten itu lantaran anggota Kesbang Kabupaten kita mengalami kesukaran dalam mendapatkan data," katanya.
Hal itu, katanya, juga lantaran di tingkat TPS sendiri mengalami kesukaran pada saat penghitungan suara yang diakibatkan terjadinya hujan dan mati lampu di TPS yang ada di kabupaten tersebut. Hal ini mengakibatkan TPS mengalami keterlambatan dalam pengiriman suara ke PPS. "Data ini akan terus berubah karena kita mengupdate berdasarkan pengiriman fax data dari kabupaten kota yang setiap jam bisa saja terjadi perubahan dan penambahan," katanya. Dan data ini sendiri merupakan data versi Kesbang dan belum dapat dijadikan pegangan. "Penghitungan yang kita lakukan ini bertujuan untuk kepentingan internal kita selaku pemerintah," jelasnya.
20-25 Persen
Kendati dari hasil perhitungan Kesbang itu berada di urutan kedua, namun kubu Demokrat Riau optimis akan mengungguli partai lainnya. Persentasenya antara 20 hingga 25 persen. "Berdasarkan laporan yang kita terima dari saksi-saksi di lapangan kita optimis menang. Setidaknya di 80 persen dari 11 kabupaten dan kota," kata Sekretaris Umum DPW Partai Demokrat Riau M Nasir kepada Riau Mandiri secara terpisah. Wakil Ketua DPW Partai Demokrat Riau Ronny Riansyah dalam kesempatan lainnya, menjelaskan keunggulan Demokrat di Riau yang selama ini menjadi basis Golkar tidak lepas dari peranan sosok Presiden SBY dan juga kerja tim sukses dan kader Demokrat di Riau. Dia mengatakan peningkatnya perolehan suara Demokrat khusus di Riau ini sangat signifikan di mana pada Pemilu 2004 hanya memperoleh 3,8 persen suara. Dengan demikian, katanya, perolehan target suara 20 persen Demokrat bisa terpenuhi. Demikian juga dengan target kursi DPR.
Menurut Nasir, dengan angka tersebut, Partai Demokrat diperkirakan akan mendapatkan 3 kursi DPR RI dan 15 atau 16 kursi di DPRD Riau. Sedangkan di kabupaten/kota sudah dipastikan Partai Demokrat akan memiliki masing-masing satu fraksi. Kursi-kursi untuk DPRD Riau, kata Nasir, diperkirakan akan didapatkan dari Kampar (3), Pekanbaru (2), Pelalawan/Siak (2) dan Inhu/Kunsing (2), Rohul/Rohil (2), Inhil (2) dan Bengkalis/Dumai juga 3 kursi. Dengan perolehan itu, kata Nasir, pihaknya menghimbau kader-kader Demokrat untuk mengamankan suara mulai dari TPS hingga ke PPK. "Jangan terlalu larut dengan kegembiraan hingga lupa dalam pengamanan suara," katanya. Sementara kepada teman-teman dari partai peserta Pemilu lainnya, Nasir mengharapkan juga bisa sama-sama menjaga suara dari rakyat ini. "Saya harap kita harus menjaga suara rakyat," katanya. (don,sri,tun)