Rumpun Melayu Bersatu: Laskar Hulubalang Melayu
Organisasi Rumpun Melayu Bersatu (RMB) digagas pada 17 Juli 2000 dan didirikan dengan Akte No. 95 tanggal 31 Juli 2000 sebagai perkembangan dari Kongres Rakyat Riau II yang melahirkan Opsi Riau Merdeka dan Tabrani Rab sebagai Presiden Riau Merdeka.
Sebagai suatu reaksi spontan atas perlunya kehadiran seorang Panglima Riau Merdeka, ditunjuklah H.Asman Yunus, SH. H. Asman Yunus, SH terinspirasi suatu pemikiran bahwa seorang panglima tentunya harus memiliki pasukan, maka lahirlah Laskar Hulubalang Melayu Riau pada 2 Mei 2001 di Pantai Raja. Nama Hulubalang sebenarnya dicetuskan oleh Dr. Yusmar Yusuf, yang diaminkan Mujtahid Thalib.
Meski nama organisasi yang dipilih adalah Laskar Hulubalang, bukan berarti organisasi ini merupakan pasukan yang disiapkan untuk bertempur ke medan perjuangan. Filosofi yang dikembangkan adalah bahwa Laskar Hulubalang merupakan pengawal negeri dan pendukung kebijakan pemerintah yang sesuai dengan tata aturan pemerintahan dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta sesuai dengan adat-budaya Melayu.
Laskar Hulubalang adalah pengawal, yang dikawal adalah raja. Karena statuta dan sistem kerajaan sudah tiada di Bumi Nusantara, maka dianalogikan bahwa yang patut dianggap raja oleh Laskar Hulubalang adalah Kepala Pemerintahan setempat. Untuk RMB yang berada pada tingkat Dewan Pimpinan Pusat berkedudukan di Riau, maka bagindanya adalah Gubernur Riau. Sedang untuk Pimpinan Wilayah yang berkedudukan di kabupaten dan kota, maka bagindanya adalah bupati atau walikota. Sedangkan untuk Laskar Hulubalang pada tingkat Pimpinan Daerah (kecamatan) bagindanya adalah camat setempat.
Dalam perkembangannya RMB selain menghimpun Laskar Hulubalang Melayu Riau, juga lahir Laskar Melayu Bersatu Kabupaten Siak yang berpusat di Kota Perawang, Laskar Laksmana Melayu Riau Kota Dumai (yang kemudian melebur dan merubah nama menjadi RMB Laskar Hulubalang Melayu Riau Kota Dumai). Laskar Hulubalang Melayu Riau sampai saat ini telah ada di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Provinsi Riau, RMB Provinsi Kepulauan Riau (Batam, Karimun, Kepri dan Natuna) yang meski terpisah secara tata struktur pemerintahan dan geografis, masih menyatakan bergabung bersama RMB Riau.
RMB selain memiliki Laskar Hulubalang Melayu Riau, juga memiliki sayap-sayap, antara lain:
a. Koperasi Rumpun Melayu Bersatu (KOPEREMBE) yang berpusat di Pekanbaru, dan dikembangkan pada tiap-tiap kabupaten dan kota serta kecamatan di mana Laskar Hulubalang Melayu Riau telah terbentuk.
b. Surat kabar mingguan “Suara Hulubalang” yang telah terbit sejak 8 Maret 2003.
Sanggar seni dan budaya Rumpun Melayu Bersatu yang terbentuk pada tanggal 20 Febuari 2003.
c. Lembaga Dakwah Rumpun Melayu Bersatu yang telah diresmikan pada tanggal 11 Febuari 2003.
d. Laskar Mahasiswa Melayu Riau yang berkedudukan di Pekanbaru dan telah tersebar di Universitas Lancang Kuning, Universitas Riau, Universitas Islam Riau dan Universitas Islam Negeri Riau.
Sampai saat ini RMB Laskar Hulubalang Melayu Riau telah memiliki sebanyak 15 Dewan Pimpinan Wilayah (kabupaten/kota), yaitu: DPW Kota Pekanbaru, DPW Kab.Bengkalis, DPW Kab. Siak, DPW Kab. Pelalawan, DPW Kab. Dumai, DPW Kab. Rokan Hilir, DPW Kab.Kampar, DPW Kab. Kuansing, DPW Khusus Kota Siak, DPW Kota Duri, DPW Kab. Indragiri Hulu, DPW Kab.Indragiri Hilir, DPW Kab. Kepulauan Riau, DPW Kab. Tanjung Pinang dan DPW Kab. Natuna.
Untuk tingkat kecamatan RMB Laskar Hulubalang Melayu Riau memiliki sebanyak 61 Dewan Pimpinan Daerah, dan pada tingkat desa sebanyak 139 Dewan Pimpinan Cabang. Adapun sebutan untuk DPP Rumpun Melayu Bersatu adalah Datuk Baginda yang saat ini dipegang oleh H. Asman Yunus, SH, kemudian Datuk Panglima untuk tingkat Propinsi. Sebutan untuk DPW RMB Laskar Hulubalang Melayu Riau pada tingkat kabupaten/kota adalah Panglima Wilayah, untuk DPD adalah Temenggung, dan untuk DPC adalah Batin. Sampai saat ini jumlah anggota RMB Laskar Hulubalang Melayu Riau berkisar seratus tiga puluh ribu orang, yang tersebar di seluruh Riau dan Kepulauan Riau.