Masalah konflik agraria di Riau sangat tinggi. Bila dibiarkan akan pecah menjadi konflik terbuka.
Jurnal Parlemen, Jakarta - Masalah konflik agraria di Riau sangat tinggi. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Riau Intsiawati Ayus sangat peduli dengan masalah itu. Sebab, bila dibiarkan akan pecah menjadi konflik terbuka.
"Masalah utama Riau yang memerlukan penanganan serius dan membutuhkan energi yang tidak sedikit adalah soal penyelesaian konflik agraria," kata Intsiawati kepada Jurnalparlemen.com, Selasa (25/12).
Permasalahan lain, sambung anggota Komite II DPD ini, adalah soal perbaikan tata kelola sumber daya alam, pelestarian hutan dan lingkungan, perbaikan dan peningkatan infrastruktur serta ketahanan energi. "Masalah-masalah tersebut sebagian besar merupakan bidang tugas saya di Komite II DPD," katanya.
Intsiawati juga mengatakan, banyak hal terkait kemitraan pusat dan daerah telah berhasil dijembatani DPD. "Kami di Riau misalnya berhasil menemukan banyak solusi bersama terkait kebutuhan prioritas bagi daerah seperti soal listrik, jaringan jalan, dan infrastruktur lainnya," kata Intsiawati.
"Dalam banyak hal DPD berusaha memudahkan pekerjaan pusat agar berjalan efektif dan tepat sasaran di daerah. DPD tidak segan-segan membantu pusat untuk menyosialisasikan program-program pusat yang efektif bagi peningkatan kesejahteraan daerah, seperti program KUR dan perumahan rakyat," terangnya.
Yang jelas, kata Intsiawati, keberadaan DPD tidak sia-sia. "Posisi tawar daerah terhadap pusat kini sudah jauh lebih baik. DPD banyak mengisi ruang yang tidak diisi oleh DPR," ujarnya.