PEKANBARU - Kabut asap yang menyelimuti beberapa provinsi di Indonesia banyak memakan korban. Kondisi yang berlanjut sejak belasan tahun ini dinilai lantaran Pemerintah tidak memiliki manajemen penanggulangan bencana.
Demikian diungkapkan Anggota DPD RI asal Riau, Intsiawati Ayus Rabu (14/10/2015). Menurutnya, untuk mengatasi masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) presiden harus memiliki manajemen penanggulangan bencana secara masif.
"Yang kita kritisi itu, presiden belum miliki manajemen penanggualangan bencana. Lahirkan manajemen penanggulangan bencana secara masif. Saya pribadi tidak butuh bantuan asing. Pecah saja anggota satgas, lalu alihkan ke provinsi lain yang titik apinya masih banyak," terangnya.
Soal masih adanya asap di Riau, Ayus menegaskan asap yang menyelimuti Riau merupakan kiriman dari provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Lanjutnya, hilangnya asap saat Jokowi ke Riau lantaran titik api di Sumsel sudah dikawal, sehinggal Riau tidak mendapat kiriman asap dari Sumsel.
"Satgas kita sudah bertungkus lumus, ini asap kiriman. Jumlah titik api di Riau tidak akan seperti ini asapnya. Saat Jokowi datang, Sumsel sudah dikawal agar tidak ada titik api. Kalau begitu kan kesannya mengantisipasi jika hanya ada pejabat yang datang," ketusnya.