TANGGAP DARURAT KABUT ASAP Intsiawati: Pemerintahan Jokowi Lamban dan Gagap

RMOL. Upaya pemerintah dalam menanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (kahutla) di sejumlah wilayah terkesan masih lambat dan gagap. Hal ini tercermin jelas dari tidak terintegrasi dan tidak terorganisirnya semua lini yang berkaitan penanggulangan bencana asap.

Begitu dikatakan anggota DPD asal Riaul, Intsiawati Ayus dalam diskusi akhir pekan bertajuk

"Asap ini masuk ke semua lini, sedikit pun saya tidak pernah mendengar statement dari menteri pendidikan. Dua minggu anak-anak diinapkan di rumah, sementara jadwal semester bagaimana dan dituntut ujian nasional," kritik Ayus.

Selain itu juga menurutnya, pemerintah daerah tidak tanggap,. Padahal Pemda bisa saja rumah sakit besar swasta untuk membantu penanganan korban asap.  Pemda tidak bisa hanya mengandalkan puskesmas yang notabene tidak memiliki kemampuan memadai baik petugas kesehatan maupun teknologinya.

"Rumah sakit swasta di Riau tidak diberdayakan, sampai saya tekan Gubernur di mana kekuatan Perda Gubernur dan kewenangan Gubernur. Rumah sakit besar swasta tidak ada posko pelayanan kesehatan untuk korban asap, hanya bagikan masker saja, yang kita inginkan adalah empati dari rumah sakit besar," beber Ayus.

Dengan kondisi ini, menurut Ayus, membuktikan pemerintah pusat tidak serius dalam memanajemen dampak kahutla yang menyebar di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimatan.

"Saya mau tanya di mana pusat komado untuk satgas asap? di mana? Di Kementerian Lingkungan Hidup kah atau di Menko? Karena semua pada bicara. Ukuran keseriusan pemerintah terlihat dari manajemen penanggulangannya," demikian Ayus.[wid]

More

Find Us On Facebook

Kontak Kami

Nama

Email *

Pesan *

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.