Sengketa Wilayah Tanggungjawab Gubernur

Batam Cyber Zone

Jakarta (BCZ) Masalah sengketa wilayah kabupaten/kota merupakan kewenangan gubernur.
Jika tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, gubernur yang bersangkutan disarankan sebaiknya mundur saja. Penegasan tersebut disampaikan Mendagri Mardiyanto saat rapat dengan Panitia Ad Hoc II DPD RI, Selasa (19/5).

"Pengaduan sengketa wilayah kabupaten/kota jangan langsung ke pemerintah pusat, tapi harus ke gubernur. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, gubernur harus mampu menyelesaikan masalah tersebut. Kalau masih berharap ke pusat, jangan jadi gubernur," ujarnya.

Sengketa wilayah terutama sering terjadi untuk daerah pemekaran baru. Hal ini, menurut Wakil Ketua PAH II DPD RI, Intsiawati Ayus, karena tidak ada tata ruang yang jelas mengenai batas wilayah masing-masing daerah.

"Mendagri harusnya lebih selektif untuk menggolkan daerah pemekaran baru, karena konflik lahan terjadi akibat tingginya pemekaran," ujar Intsiawati anggota DPD dari Riau ini.

Mendagri sendiri mengaku, pihaknya sekarang lebih selektif untuk meloloskan daerah otonomi baru. "Salah satu yang jadi syarat adalah tentang batas wilayahnya. Selain itu, ada aturan jika dalam jangka waktu tertentu daerah pemekarannya tidak berkembang, maka akan dikembalikan ke daerah induknya," pungkasnya. (esy/JPNN)

Mendagri: Sengketa Wilayah Tanggungjawab Gubernur

JPNN.COM


JAKARTA - Masalah sengketa wilayah kabupaten/kota merupakan kewenangan gubernur. Jika tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, gubernur yang bersangkutan disarankan sebaiknya mundur saja. Penegasan tersebut disampaikan Mendagri Mardiyanto saat rapat dengan Panitia Ad Hoc II DPD RI, Selasa (19/5).

"Pengaduan sengketa wilayah kabupaten/kota jangan langsung ke pemerintah pusat, tapi harus ke gubernur. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, gubernur harus mampu menyelesaikan masalah tersebut. Kalau masih berharap ke pusat, jangan jadi gubernur," ujarnya.

Sengketa wilayah terutama sering terjadi untuk daerah pemekaran baru. Hal ini, menurut Wakil Ketua PAH II DPD RI, Intsiawati Ayus, karena tidak ada tata ruang yang jelas mengenai batas wilayah masing-masing daerah.

"Mendagri harusnya lebih selektif untuk menggolkan daerah pemekaran baru, karena konflik lahan terjadi akibat tingginya pemekaran," ujar Intsiawati anggota DPD dari Riau ini.

Mendagri sendiri mengaku, pihaknya sekarang lebih selektif untuk meloloskan daerah otonomi baru. "Salah satu yang jadi syarat adalah tentang batas wilayahnya. Selain itu, ada aturan jika dalam jangka waktu tertentu daerah pemekarannya tidak berkembang, maka akan dikembalikan ke daerah induknya," pungkasnya. (esy/JPNN)

Rincian Perolehan Suara Sah dan Tidak Sah Calon, Anggota DPD RI 2009 Daerah Pemilihan Riau

Bisa Anda ungguh di sini

Pleno untuk DPD Tuntas: Ghafar, Intsiawati, Maimanah dan Ghazali Pemenangnya

Pleno KPU Riau untuk calon anggota DPD RI tuntas sudah. Hasilnya Abdul Ghafar Usman, Intsiawati Ayus, Maimanah Umar dan M Ghazali melenggang ke Senayan.


Riauterkini-PEKANBARU- Setelah sempat terkenda karena ada suara dari lima desa di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis belum dihitung, akhirnya rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau untuk suara calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tuntas sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat (1/5/09).

Hasil resmi KPU Riau untuk anggota DPD asal Riau memutuskan sebanyak 1.991.601 suara sah. Perolehan suara terbanyak menempatkan Abdul Ghafar Usman, calon nomor urut 2, sebagai juara dengan dukungan sebanyak 172.961 suara, disusul dua incumbent, yakni Intsiawati Ayus dengan perolehan 144.559 suara, Maimanah Umar dengan 121.832 suara dan wajah baru Muhammad Ghazali yang mengantongi 101.959 suara.

Sementara untuk urutan lima hingga sepuluh adalah Khairudin dengan 94.887 suara, Agustiar dengan 88.719 suara, Haris Jumadi dengan 76.397 suara, Amer Hamzah dengan 76.091 suara, Arbi dengan 69.041 suara, dan Wide Wirawaty dengan 64.368 suara.

Dengan tuntasnya pleno KPU Riau untuk suara DPD, maka tuntas sudah tugas berat serta rumit yang diemban KPU Riau. Sebelumnya, sekitar pukul 16.20 WIB, Jumat (1/5/09) KPU lebih dahulu menuntaskan pleno untuk suara legislatif, mulai dari DPRD kabupaten/kota, provinsi sampai DPR RI.

Sayangnya, meskipun sudah tuntas terlebih dahulu, namun sampai saat ini hasil rekapitulasi suara legislatif hasil pleno KPU belum bisa didapat wartawan.***(mad/tam)

Protes, 4 Calon DPD ke Panwaslu

Laporan FEDLI AZIS, Pekanbaru

Riaupos.com, Pekanbaru--EMPAT calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang tergabung dalam Majelis Perjuangan Rakyat (MPR) Riau, Senin (4/5) mendatangi Panwaslu Riau. Keempat calon DPD tersebut Haris Jumadi, Wide, Marmaga Tampubolon dan Amril Piliang. Kehadiran mereka untuk mempertanyakan sikap Panwas atas pleno KPU yang buka-tutup lalu.

Keempat calon DPD melaporkan temuan tentang kecurangan di lapangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Apalagi pleno buka-tutup tersebut jelas merupakan pelanggaran UU Pemilu Nomor 10/2007. Kondisi itulah yang memunculkan indikasi-indikasi kecurangan yang dilakukan KPU pada Pemilu saat ini.

''Artinya, KPU tidak mampu melaksanakan pleno yang bersih dan bertanggung jawab sama sekali. Apalagi, setelah dibuka diumumkan melalui via telepon kepada para Caleg. Seharusnya hal itu dijelaskan langsung, bukan malah setelah beberapa hari berlalu,'' ujar Haris yang diiyakan Marmaga kepada Riau Pos.

Selain itu, MPR Riau juga mempertanyakan pembentukan tim investigasi KPU yang jelas-jelas mengangkangi tugas dan fungsi Panwaslu, selaku pengawas pemilu. Lantas jika tim investigasi sudah dibentuk sudah sejauh mana kerjanya. Bisa jadi pembentukan tim itu karena KPU sudah melihat kecurangan dalam kubunya sendiri.

''Kalau KPU membentuk tim investigasi, maka apa gunanya Panwaslu. Kami tidak mau menyalahkan siapapun dan tidak menuntut harus menang dalam pertarungan ini. Tapi ini sebuah pembelajaran untuk kemajuan demokrasi di negeri ini,'' ulas Wide.

Sementara itu Ketua Panwaslu Riau, Syafrul Rajab mengakui hal serupa. Bahkan sejak awal Pemilu bergulir, pihaknya sudah berselisih tafsir dengan KPU. Selain tidak bisa mendapatkan data Caleg, Panwas juga kesulitan melakukan pengawasan karena KPU cenderung menutup diri. Soal pleno KPU buka-tutup, Panwaslu juga diberitahukan memlalui via telepon, sama halnya dengan para Caleg.

Karena itu, pihaknya segera akan menindaklanjuti kasus itu ke KPU Riau dan memintanya untuk menjelaskan pleno buka-tutup yang tidak seharusnya terjadi itu. Selain itu, Panwaslu juga akan melaporkan ke Bawaslu dan ditembuskan ke Kapolda serta Kajari.

Sementara itu, anggota KPU Riau, T Edy Sabli mengakui memang ada pemberitahuan kepada Caleg via telepon terkait pengadaan pleno. Meski tidak ada dalam UU 10/2007, undangan melalui telepon itu tidak menyalahi aturan. Pasalnya, itu merupakan kesepakatan bersama antara KPU dengan saksi.

''Jika masalah pleno buka-tutup itu memang diatur dalam UU. Dan menginformasikan Caleg terkait pleno memang tidak ada.(cr2/eca)

Inilah Anggota DPRD Riau dan DPR RI Hasil Pemilu 2009

KPU Riau telah menetapkan hasil Pemilu 2009. Berikut ini nama-nama anggota DPRD Riau dan DPR RI yang dipilih rakyat.

Riauterkini-PEKANBARU- Rapat pleno terakhir Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau berakhir tadi malam, Jumat (1/5/09) sekitar pukul 21.30 WIB. Berikut ini nama-nama anggota DPRD Riau dan DPR RI yang menjadi pilihan rakyat.

Dapil I Pekanbaru
DPP=31.505
1. Ayat Cahyadi (PKS) 14.543 Suara
2. Muhniarti (Demokrat) 12.193 Suara
3. Iwa Sirwani Birba (Golkar) 11.350 Suara
4. Noviwaldy Jusman (Demokrat) 7.262 Suara
5. M Faisal Aswan (Golkar) 6.492 Suara
6. Ramli Sahur (PAN) 5.690 Suara
7. Robin P Hutagalung (PDIP) 3.364 Suara
8. M Roem Zen (PPP) 2.354 Suara

Dapil II Kampar
DPP=38.263
1. Jefry Noer (Demokrat) 26.227 Suara
2. Rosvanilda Zulher (Golkar) 20.289 Suara
3. Aziz Zaenal (PPP) 16.843 Suara
4. Masnur (Golkar) 16.542 Suara
5. Taufan Andoso Yakin (PAN) 7.441 Suara
6. AB Purba (PDIP) 4.595 Suara
7. Darisman Ahmad (PKS) 3.464 Suara

Dapil III Rokan Hulu-Rokan Hilir
1. Tabrani Makmun (Partai Golkar) 49.617 suara
2. Suparman (Partai Golkar) 15.133 suara
3. Johar Firdaus (Partai Golkar) 12.499 suara
4. Tengku Azuwir (Partai Demokrat) 39.977 suara.
5. Rusli Ahmad (PDIP) 32.057 suara.
6. Syafrudin Sa'an (PKS) 22.489 suara.
7. H. Kijuhari (PAN) 21.521 suara.
8. Rusli Effendi (PPP) 20.397 suara.
9. Sahut Sihaloho (PPRN) 17.513 suara.

Dapil IV Bengkalis-Dumai.
1. Zulfan Heri (Partai Golkar) 26.388 suara
2. Ilyas Labay (Partai Golkar) 6.669 suara
3. Mahdinur (PKS) 17.839 suara
4. Raja Thamsir Rachman (Partai Demokrat) 14.239 suara
5. Bagus Susanto (PAN) 10.910 suara
6. Nazlan K (PPP) 8.075 suara
7. Almanis (PDIP) 6.587 suara
8. Nurzaman (Partai Gerindra) 8.835 suara
9. Solihin (PBR) 6.351 suara
10. Zulkarnain Nurdin (PBB) 6.240 suara.

Dapil V Siak-Pelelawan
DPP=22.928
1. Zukri (PDIP) 16.042 Suara
2. Sumiyanti (Golkar) 9.531 Suara
3. T Muhazza (Demokrat) 9.305 Suara
4. Rizky Hariansya (PKB) 7.577 Suara
5. Indra Isnaini (PKS) 5.120 Suara
6. Hazmi Setiadi (PAN) 4.135 Suara

Dapil VI Inhil
DPP=34.705
1. Syamsuri Latief (Golkar) 23.485 Suara
2. Abdul Wahid (PKB) 12.996 Suara
3. Ruslan Jaya (Golkar) 11.485 Suara
4. Rita Zahara (Demokrat) 11.090 Suara
5. James Pasaribu (PDIP) 8.150 Suara
6. Ramli (PBR) 6.820 Suara
7. Elly Suryani (Golkar) 6.721 Suara
8. Jabarullah (PPP) 5.918 Suara

Dapil VI Inhu-Kuansing
DPP=38.453
1. Yopi Arianto (Golkar) 21.128 Suara
2. Asrul Jafar (Demokrata) 13.090 Suara
3. Supriati (Golkar) 11.311 Suara
4. Syarif Hidayat (PPP) 9.565 Suara
5. Muhammad Duhir (PKB) 5.980 Suara
6. Adrian Ali (PAN) 5.531 Suara
7. Turoechan Asy’ari (PDIP) 4.075 Suara

Nama-nama Anggota DPR RI Hasil Pemilu 2009 dari Riau
Dapil I (Pekanbaru, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Dumai dan Bengkalis)
1. Arsyad Yuliandi Rachman (Partai Golkar) 54.611 suara
2. Sutan Sukarmotomo (Partai Demokrat) 49.937 suara
3. Chairul Anwar (PKS) 50.914
4. Wan Abubakar (PPP) 55.030 suara
5. Ian Siagian (PDIP) 16.775 suara
6. Asman Abnur (PAN) 42.174 suara

Dapil II (Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir)
1. Idris Laena (Partai Golkar) 96.521 suara
2. Nurliah (Partai Golkar) 38.534 suara
3. M Nasir (Partai Demokrat) 52.926 suara
4. Marsiaman (PDIP) 18.162 suara
5. M Lukman Edi (PKB) 42.849 suara.***(mad)

More

Find Us On Facebook

Kontak Kami

Nama

Email *

Pesan *

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.